BKKBN Mengadakan WEBINAR Guna Memperingati Hari Keluarga Nasional

BKKBN Mengadakan WEBINAR Guna Memperingati Hari Keluarga Nasional 




sumber: bkkbn.o.id

Jakarta - Dalam memperingati hari keluarga nasional, BKKBN mengadakan webinar secara daring. Dengan tema “siap menghadapi new normal melalui parenting untuk kesehatan dan kebahagiaan keluarga”, minggu (6/28). 

Saat ini kita mengetahui jika pasient Covid-19 masih saja melonjak tinggi. Namun, PSBB di wilayah sekitar Indonesia sudah mulai berakhir. Diganti dengan konsep Kenormalan Baru atau New Normal. menghadapi keadaan tersebut khususnya Orang tua pasti khawatir akan keadaan anak- anak mereka, karena aktivitas pekerjaan sudah aktif namun anak masih harus belajar dirumah.

Keresahan itu membuat BKKBN akhirnya membuat Webinar secara daring agar Orang tua mendapatkan bekal untuk lebih memperhatikan anak – anak mereka ketika keadaan New Normal. dengan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) (Kepala BKKBN); Prof.DR.dr.Soedjatmiko,Sp.A(K),M.Si (konsultan tumbuh kembang Pediatri Sosial IDAI); dan Willy B. Winata (Co-Founder Tanam Benih Foundation). Dengan di pandu oleh Nycta Gina (selebriti). 

‘Tentu kita semua mengetahui bahwa pendemi Covid-19 sudah 4 bulan. Dan kita tidak bisa berdiam diri, lalu kemudian tidak melakukan kegiatan – kegiatan yang terkait dengan kehidupan keluarga dan juga pembinaan – pembinaan terhadap kehidupan keluarga. Oleh karna itu, BKKBN dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional mengadakan sebagian rangkain kegiatan yang diantaranya adalah webbinar hari ini. Yang mengambil tema tentang parenting yang terutama akan membahas hal – hal stunting,” Tambah Hasto selaku Kepala BKKBN.

 Dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) selaku ketua BKKBN menjelaskan tentang dampak dari stunting untuk jangka panjang yang sangat luar biasa. Termasuk dampak kesehatan, dampak ekonomi, dan juga dampak perkembangan itu sendiri. BKKBN Menyiapkan kulitas janin dari sejak pembuahan dengan cara membuat kegiatan tribina balita, remaja , dan lansia. Dimana calon orang tua harus mempersiapkan kehamilan dengan mengosumsi Asam Folat, ZN , vitamin C, dan semacamnya. 

Anjuran tidak menikah di usia muda juga di sampaikan Oleh kepala BKKBN, Bapak Hasto. Karna alasan kesehatan dan resiko yang sangat berbahaya jika wanita harus hamil di usia 20 tahun. Akibanya akan menjadi pendarahan, bayi yang cacat dan resiko lainnya. Di Indonesia sendiri, umur ideal untuk menikah bagi wanita usia 21 tahun dan laki – laki usia 25 tahun. 

Prof.DR.dr.Soedjatmiko,Sp.A(K),M.Si selaku Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI) menambahkan jika peran keluarga meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak agar membentuk generasi unggul selama dan sesudah pandemi Covid-19. Dengan lebih mengasah otak anak melalui nutrisi dari makanan dan minuman. Lalu kasih sayang dari orang tua dan guru. Kemudian tidak lupa prokteksi dari PHBS, dan imunisasi,terakhir evaluasi tumbuh kembang anak. 

Sekitar 34,2% balita yang kurang protein dan 55,7% balita yang kurang energi (KH & lemak). Jika tidak di perbaiki sejak dalam kandungan sampai 2 tahun pertama dan, sampai remaja akan terjadi kecerdasan di bawah rata – rata. Akibatnya banyak anak di Indonesia yang Stunting. Stunting itu adalah pendek tetapi akibat kurang gizi kronis, bukan hasil turunan kepada orang tua. 

Namun karena situasi covid-19 saat ini, maka ada sedikit perbedaan bagaimana orang tua mengasuh anak mereka. Cara mengasah otak di tengah pendemi melalui buku KIA & aplikasi Primaku IDAI, TVRI belajar dari rumah, buku PAUD dan Youtube. Sedangkan jika sudah zona hijau ajak anak pergi ke PAUD, BKB,PG,TK,TPA,dll. Lalu saat covid-19 hindari anak keluar rumah,masker,jaga jarak, cuci tangan dengan sabun. Hindari makanan dengan pengawet, pewarna buatan dan asap rokok. Jangan lupa ajak anak untuk imunisasi dengan lengkap dan teratur. 

Terakhir Willy B. Winata selaku Co-Founder Tanam Benih Foundation, menambahkan materi kalau sebaiknya keluarga saling membantu dengan membagi tugas di saat pendemi covid-19. Manfaatnya bagi si anak, dirinya mempunyai tanggung jawab dengan tugas tersebut. Belajar keterampilan baru karna ia merasa lebih produktif. 

Tugas orang tua saat pendemi covid-19 ialah dengan mengelola emosi kepada anak, jika stres alihkan kepada hobi atau suatu hal yang membuat orang tua merasa senang. Webbinar di tutup dengan kalimat “Karna kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan anak. Jika orang tua stres dan melampiaskan nya kepada anak akhirnya anak tersebut juga merasa stres”.

Comments

Popular posts from this blog

kelayakan bisnis